Kamis, 07 November 2013

Curhat Petugas Promkes: Bukan Konselor Tapi 'Nekad' Bikin Kelas Menyusui



Saya bukan konselor laktasi. Saya bahkan tidak pernah mendapat pelatihan apapun mengenai seluk beluk ASI dan menyusui. Saya hanyalah petugas promosi kesehatan di puskesmas yang sangat cemas melihat tren penggunaan susu formula di masyarakat. Pengetahuan saya tentang ASI dan menyusui hanya saya dapat dari pengalaman saya menyusui Danisa hingga kini usianya 2 tahun 10 bulan. Selama 2 tahun 10 bulan, saya belajar tentang ASI dan menyusui. Terhitung telat menurut saya. Seharusnya, usia saya belajar jauh lebih tua dari usia Danisa. Ya, saya baru mempelajari ASI dan menyusui secara lebih dalam saat Danisa sudah lahir.

Perasaan ‘saya bukan konselor laktasi, saya tidak pernah mendapat pelatihan mengenai ASI dan menyusui’ inilah yang menjadi ganjalan hati saya saat saya akan menjalankan program kelas edukASI di puskesmas tempat saya bekerja. Perasaan takut tidak mampu membawakan materi dengan baik terus saya pikirkan.

Kelas edukASI ini adalah usulan kegiatan yang saya ajukan di puskesmas. Sebenarnya, saya ingin di Mataram ada kelas edukASI yang diprakarsai oleh AIMI. Sedih rasanya melihat kota-kota lain sudah punya kegiatan kelas edukASI, tapi Mataram yang ibukota provinsi Nusa Tenggara Barat ini belum punya. Kalah sama Tegal dan Cilacap :(

Namun, untuk mengahdirkan kelas edukASI dengan kurikulum AIMI, tentu harus ada kelompok AIMI cabang Mataram terlebih dahulu. Bukan pesimis, tapi saya rasa untuk memulai membentuk AIMI cabang Mataram rasanya butuh waktu yang agak lama. Kebetulan, Desa Siaga kelurahan Rembiga (Desa Siaga yang sering disebut-sebut paling top se-NTB) ingin memiliki program unggulan lain selain program donor darah. KEBETULAN lagi, kelurahan Rembiga adalah kelurahan di wilayah Puskesmas yang cakupan ASI eksklusifnya paling rendah. KEBETULAN LAGI, ada dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang dapat membiayai kegiatan inovasi di masyarakat. Maka, saya ajukan usulan kegiatan kelas edukASI untuk wilayah kelurahan Rembiga.

Tantangan pertama yang muncul adalah menjelaskan maksud dan tujuan program ini karena sudah ada kelas ibu hamil - yang tentu di dalamnya sudah ada materi mengenai ASI dan menyusui. Argumentasi saya adalah kalo kelas ibu hamil, pesertanya adalah ibu hamil saja. Nah, kalo kelas edukASI ini pesertanya tidak hanya ibu hamil. Bisa suami, nenek, tetangga sekitar, ibu-ibu lain, atau para remaja. Kenapa? Karena salah satu faktor keberhasilan menyusui adalah adanya kelompok pendukung (support group) untuk ibu menyusui. Jadi, pengetahuan dan pemahaman tentang ASI dan menyusui tidak hanya dimiliki oleh ibu hamil, tapi dimiliki pula olah orang-orang disekitar ibu hamil.

Tantangan kedua adalah ego program. Saya sadar betul, masalah ASI, ASI eksklusif, menyusui, adalah bukan ranah program promosi kesehatan. Ini adalah ranah program KIA dan program gizi. Saat merencanakan dan menyusun anggaran untuk kelas edukASI ini, sebelumnya saya berdiskusi dengan teman-teman di kedua program tadi. Saya sempat merasa kesal. Kelas edukASI ini dianggap tidak perlu karena materinya sudah diberikan pada kelas ibu hamil, dianggap hanya mengulang-ulang. 

Tantangan ketiga adalah perasaan saya tadi di atas. Jujur saya minder dan takut. Bagaimana jika nanti ada pertanyaan yang tidak bisa saya jawab? Bagaimana jika saya tidak mampu menguasai materi? Bagaimana jika…….

Tapi, kegelisahan saya melihat di sekitar banyak bayi yang tidak mendapatkan haknya akan asupan nutrisi terbaik -yaitu air susu ibunya sendiri- sudah tidak bisa dibendung lagi. Semoga Allah swt memberi kelapangan dan kemudahan langkah, amiiiiinnn..

Salam ASI!

2 komentar:

dillarestu mengatakan...

Semangat ASI! Salute to you, Bund Erika. BTW klanjutannya gmn ya?

Erika Widiastuti mengatakan...

Halo salam kenal. Terima kasih sudah mampir dan membaca tulisan saya. Kelanjutan kelas menyusui maksudnya? Alhamdulillah bisa terlaksana. Hanya terkendala jumlah materi yang banyak sedang waktu tidak mencukupi..

Wah, jadi ada ide. Nanti bikin tulisan lagi tentang Kelas Menyusui ini :)