Saya hanya bisa terdiam membaca sms dari ibu subuh tadi. Mbah Mul meninggal dunia.
Mbah Mul yang 'ngopeni' waktu saya kuliah di Surabaya dulu. Mbah Mul yang selalu mengantar dan menjemput saya di bandara Juanda. Mbah Mul selalu saya repotkan. Menginap di rumah sakit saat saya diopname, sibuk bolak-balik Surabaya-Juanda karena keteledoran saya lupa membawa tiket, ikut menemani saya pulang ke Lombok waktu pake bis.
Mbah Mul yang menjadi saksi waktu saya menikah.
Setelah itu, saya tenggelam dalam arus kehidupan sendiri. Sedangkan mbah Mul selalu rajin mengirimi saya sms saat menjelang puasa dan hari raya. Sedihnya, saya lupa kapan terakhir kali saya menelepon mbah Mul. Sekedar bertanya kabarnya. Sekedar ngobrol mengenai kondisi terakhir kesehatannya.
Saya lupa sampai sms dari ibu saya baca subuh tadi..
:'(
Mbah Mul saat menjadi saksi waktu saya menikah :') |
Mbah, hanya doa yang bisa Ika panjatkan untuk Mbah....... Maafkan Ika ya Mbah.....
*nangis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar