Musim hujan sudah tiba. Tiap sore langit di kota Mataram dan sekitarnya selalu berwarna gelap. Dan rahmat Allah swt itu saat ini sudah melimpah di bumi Mataram. Alhamdulillah, kalo sore nggak usah capek-capek lagi buat nyiram halaman..
Suatu sore, saya dan ibu saya terjebak di tengah derasnya hujan. Kami lagi di pasar Cakranegara. Saya lagi nyari helm baru. Eh... pas lagi asik-asiknya nawar sama tukang jual helm, hujan yang sangat deras turun. Apes, saya nggak bawa jas ujan. Jadilah saya sama ibu saya numpang berteduh di kios helm itu.
Di depan kios helm, berjajar beberapa cidomo (alat transportasi tradisonal pulau Lombok). Kios itu memang terletak di jalan utama pasar Cakranegara. Waktu saya melamun sambil melihat derasnya air yang turun dari langit (daripada ngeliatin kuda cidomo..), tiba-tiba ibu saya mengajukan sebuah pertanyaan:
" Kuda itu nggak sakit apa yah? Ujan-ujanan kayak gitu. Kalo ibu kayak gitu sih udah langsung masuk angin.."
"......."
Uhmm... Ehmmm...
Saya nggak tau mau jawab apa. Meskipun sebenernya ibu saya ngggak butuh jawaban atas pertanyaan saya itu, tapi saya tetep aja mikir. Jawabannya apa ya??
Akhirnya sebuah jawaban yang saya rasa cukup bodoh keluar dari mulut saya.
"Mungkin karena kuda itu daya tahan tubunya lebih bagus dari manusia. Makanya dia nggak cepet sakit."
Alasan saya menjawab seperti itu adalah:
1. Kuda biasa berolahraga (maksudnya berlari-lari) melebihi kebiasaan manusia.
2. Makanan kuda masih alami yang berupa rumput dan daun-daunan. Belum terkontaminasi oleh zat aditif semacam MSG atau formalin. Dan dijamin kandungan vitamin dan mineral yang ada di rumput/daun itu nggak bakal berkurang waktu dikonsumsi kuda. Karena rumput/daun itu nggak butuh proses pemasakan (goreng/bakar/kukus/rebus/steam) yang dapat mengurangi kandungan gizi di dalamnya.
Well... Jawaban dan argumentasi yang meyakinkan bukan???
Hehehehehe....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar