Kamis, 28 Juni 2012

"Mau Ngapa'in ke Gili Trawangan?"

Keluarga saya (baca: orangtua, bukan... tepatnya Bapak saya), entahlah.... Beliau sama sekali nggak doyan jalan-jalan, pergi liburan. Kalaupun mau, itu hanya ke tempat-tempat tertentu. Bapak nggak terlalu suka ke pantai. Sukanya ke tempat wisata yang teduh seperti kebun wisata. Berbanding terbalik dengan Ibu yang amat sangat doyan jalan-jalan. Ibu juga amat sangat doyan sekali sama wisata pantai.

Kalau mau ngajak Bapak jalan, ngomongnya mesti dengan persiapan mental. Pake persiapan mental karena biasanya balesan Bapak seringnya seperti ini:
- "mau ngapa'in kesana?" (gubrak. Jalan-jalan ya jalan-jalan. Jalan-jalan mesti pake alesan ya?)
- "kok seneng sekali keluar rumah sih? Ganjak." (Ini yang paling menohok. Ganjak itu artinya kira-kira orang yang senengnya keluar rumah, nggak betahan di rumah. Padahal kan nggak tiap minggu ini bisa keluar jalan-jalan)
- Bapak hanya menghela napas. Napas berat. (yang bisa diartikan Bapak ogah, males, nggak setuju, yah gitu deh..).

 Kalau berhasil mengajak Bapak jalan, selain tempat tertentu, ada juga persyaratan lain. Ada tempat buat istirahatnya nggak, tersedia makanan yang proper nggak, bahkan rute yang ditempuh pun harus jelas.

Pernah suatu ketika adik saya Esthi mengajak Bapak jalan-jalan wisata kuliner ke suatu tempat di Lingsar. Tempat ini belum pernah kami kunjungi sebelumnya. Esthi mendengar kalo tempat ini enak makanannya, makanan khas lesehan Lombok. Jadilah mengajak Bapak jalan kesana.

Karena belum tau tempatnya, beberapa kali perjalanan terganggu dengan "nyasar". Nah, karena harus bertanya berkali-kali, kebingungan di tengah jalan, akhirnya bisa ditebak. Bapak ngomel sepanjang jalan.

"Makanya, kalo nggak tau tempatnya, nggak usah ngajak-ngajak kayak gini!"

Yaelaaaahhhh, kalo kayak gini caranya gimana mau diajak travelling kayak di buku-buku itu??

Bapak bukannya kuper tentang destinasi wisata, khususnya di wilayah Lombok Barat. Bapak dulu pernah menjadi salah satu kepala Bagian di Dinas Pariwisata kabupaten Lombok Barat. Otomatis Bapak sering mengunjungi tempat wisata di seantero Lombok Barat.

Tapi ya gitu.. Bapak nggak pernah ngajak anak-anaknya kesana. Maksud saya bukan nebeng di perjalanan dinasnya. Tapi mbok ya sekali-sekali anak-anaknya diajak ngeliat tempat wisata itu...

Jika semua orang memuji keindahan alam di Gili Trawangan dan saat anak-anaknya merengek minta diajak jalan-jalan ke Gili Trawangan, inilah komentar Bapak:

"Mau ngapa'in kesana? Disana panas. Ndak ada berugak, ndak ada tempat istirahat."

Gubrakkkk.






Selasa, 12 Juni 2012

Where is the love?

Judul lagu dari grup musik Black Eyed Peas ini mungkin paling cocok menggambarkan suasana hati saat saya menulis posting-an ini. Lebih klop lagi karena sebelumnya saya sedang membaca cerita Kupu-kupu Monarch dalam buku Tere Liye, Berjuta Rasanya. Tambah klop lagi karena setelah itu saya menyusui Danisa yang terbangun dari tidurnya.

Saya sengaja tidak menampilkan secara eksplisit tujuan saya menulis posting-an ini. Bahkan dalam blog pribadi pun, saya tidak berani mengungkapkan dengan gamblang perasaan saya. Saya terlalu takut. Tapi, saya juga terlalu bosan mengungkung apa yang saya pikir dan saya rasakan selama ini.